PP-IPTEK ( Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan & Teknologi )
Berada di wilayah Timur TMII ini merupakan Science Center pertama di Indonesia, serta salah satu sarana pendidikan luar sekolah yang didalam nya terdapat perpaduan antara pengetahuan dengan unsur hiburan untuk memperkenalkan iptek kepada masyarakat segala usia dengan mudah, menarik dan berkesan melalui berbagai kegiatan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan juga dapat dimainkan.
Peragaan Iptek berlokasi di wilayah timur kompleks TMII,
tepatnya di sebelah selatan Taman burung / sebelah barat Monumen KTT Gerakan
Non Blok TMII.
Harga tiket masuk PP-IPTEK sebesar Rp 16.500,00. Sebelum
masuk kedalam, bagi pengunjung yang membawa tas ransel harap dititipkan
ditempat yang sudah disiapkan pengelola.
Pada saat berkunjung waktu itu berbarengan dengan anak-anak
SD yang sedang field trip jadi
lumayan ramai didalamnya. Disana saya sama teman-teman langsung mencar-mencar
gitu karena banyak banget alat peraga disana jadi kita gak bisa bareng-bareng
terus hehe.
Bagian pertama yang saya kunjungi itu tentang
listrik-listrik gitu sama tentang bumi. Disitu banyak banget alat peraganya,
saya cobain beberapa alat juga disana.
Nah dibagian tentang bumi itu ada yang menarik nih, ada
simulasi gempa. Sebenarnya saya pernah coba ini waktu saya kesini juga waktu
kecil. Sayangnya kemarin pas banget bukan jamnya simulasi gempa ini buka jadi
gak bisa ngerasain deh gempa-gempaanya haha.
Ketika saya kecil saya pernah kesini dan saya suka sekali
dengan alat yang berbentuk bulat dan ketika kita pegang, rambut kita akan
berdiri berlahan. Tapi ketika kemarin kesini, saya sudah berkerudung jadi saya
tidak bisa mencoba lagi. Jadi saya mengabadikan foto teman saya yang
mencobanya.
Banyak sekali alat peraga disana, saya sendiri lupa saya
mencoba apa saja. Yang saya ingat saya sempat mencoba penarik tuas yang
menghasilkan petir. Disini saya sama teman saya mencobanya bergantian.
Dilantai 2 ada kategori alat peraga tentang suara. Disana
rata-rata alat peraga nya sejenis, yaitu seperti percobaan gelombang suara
dengan mengeluarkan suara di sebelah kanan atau kiri. Yang membedakan hanya
ukuran dan bentuk alat peraga nya saja, tapi jalan kerjanya sama.
Setelah itu saya berjalan lagi ke bagian kategori cahaya.
Disini ruangannya gelap tanpa cahaya apapun jadi membantu percobaan alat peraga
supaya hasilnya maksimal. Disini ada alat yang menarik menurut saya, namanya
adalah “Bayangan Beku” jadi disini bayangan kita akan membeku tidak bergerak
setelah terkena blits, meskipun kita
sudah bergerak lagi. Kata guide nya,
tempat bayangan kita menempel itu sudah ada zat yang membuat bayangan kita
tetap sama selama beberapa saat.
Ini adalah wahana terakhir yang saya kunjungi disini.
Setelah itu kami sempat berkeliling sedikit di sekitar Taman Mini. Tapi tidak
lama karena hari sudah sore dan perjalanan pulang pasti sudah macet.
Saya tidak banyak mengabadikan foto disini karena kami pergi
itu sudah siang hari dan paginya kami sempat ada kegiatan praktikum jadi
baterai hp saya sudah banyak berkurang, dan memory hp saya penuh hehe, jadi
saya hanya sempat mengabadikan foto di bagian awal saja. Selain itu saya mohon
maaf karena tidak banyak menghafal nama alat-alat peraganya, karena selain
banyak saya juga terbawa suasana jadi asik sendiri.
Menurut saya, tempat ini sebenarnya bagus dan menarik untuk
dikunjungi khususnya untuk anak-anak usia 6-10 tahun karena bagus untuk
pembelajaran. Tapi ada kekurangannya juga, beberapa alat disini banyak yang
rusak dan tidak terawat seperti kotor.
Tapi overall, tempat ini masih worth it untuk dikunjungi,
meskipun tidak sebagus dan semodern Taman Pintar yang berlokasi di Jogja.
Komentar
Posting Komentar