Suatu unit wilayah yang menunjukkan keseragaman
kondisi habitat, tempat suatu organisme hidup disebut biotop. Biotop dicirikan
oleh persamaan faktor-faktor regional, seperti medium, iklim, dan tanah.
Faktor-faktor tersebut menunjang perkembangan tumbuhan yang hidup pada suatu
biotop. Beberapa biotop yang memiliki persamaan dikelompokkan menjadi biokor
(biochores). Misalnya, biotop gurun pasir dan biotop gurun batu termasuk biokor
gurun.
1. Persebaran Flora
Berbagai jenis tumbuhan tersebut
tersebar di tiga biosiklus atau lingkungan di muka bumi, yaitu biosiklus darat,
biosiklus air tawar (wilayah perairan darat), dan biosiklus air asin (wilayah
perairan laut).
a. Biosiklus darat
1) Hutan
Lingkungan ekologi hutan terdiri atas vegetasi Hutan Hujan Tropis, Hutan
Musim (Hutan Desidius), Hutan Hujan Daerah Sedang, Hutan Berdaun Jarum (Hutan
Konifer), dan Hutan Berkayu Keras yang senantiasa hijau. Hutan hujan tropis
tersebar di wilayah-wilayah sekitar ekuator atau khatulistiwa, yaitu sekitar
lintang 10°LU – 10°LS, dengan rata-rata suhu terdingin di atas 18°C dan curah
hujan yang tinggi sepanjang tahun.
-
Hutan
Hujan Tropis à Ciri
khas vegetasi hutan hujan tropis adalah merupakan hutan belantara dengan jenis
tumbuhan sangat bervariasi (heterogen) dan tingkat kerapatan tinggi sehingga
sinar matahari sulit sampai ke permukaan tanah. Daerah persebaran hutan hujan
tropis di muka bumi antara lain sebagian wilayah Indonesia terutama di Pulau
Sumatra, sebagian Jawa, Kalimantan, dan Papua, wilayah dataran rendah Amazone
(Brasilia), sebagian besar Amerika Tengah, wilayah Afrika sekitar khatulistiwa
seperti Zaire, Congo, Gabon, Nigeria, Kenya dan sebagainya.
Terdapat 6 kelompok tumbuhan utama yang menyusun hutan tropika, yaitu
1) Pohon-pohon hutan yang mempunyai tajuk membentuk atap (canopy)
2) Terna, disebut juga tumbuhan pemanjat atau “liana”
3) Epifita, tumbuhan yang melekat pada cabang, batang, dan daun-daun
pohon, seperti lumut, paku-pakuan, anggrek. Tumbuhan epifit merupakan indikasi
bahwa tingkat kelembaban di daerah tersebut selalu tinggi
4) Pencekik pohon, tumbuhan yang awalnya sebagai epifita kemudian
setelah besar
akarnya menjulur ke tanah dan mencekik pohon inangnya, seperti beringin
hutan
5) Saprofita, tumbuhan yang zat
haranya diperoleh dari bahan organik yang telah mati, seperti cendawan dan
bakteri yang berfungsi membantu terjadinya penguraian
6) Parasit, hidupnya seperti benalu. Contohnya Raflesia yang hidup pada
akar liana.
- Hutan
Musim à terdapat
di wilayah-wilayah yang memiliki pergantian musim kemarau dan penghujan sangat
jelas, serta periode musim kemarau yang relatif panjang dengan curah hujan
antara 100 – 200 cm per tahun. Pada musim kemarau vegetasi hutan musim biasanya
menggugurkan daun (meranggas). Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat
penguapan yang tinggi sehingga dengan menggugurkan daunnya tumbuhan muson tidak
kekurangan air dan mati kekeringan.
ciri khas lain dari hutan musim adalah kawasan hutan lebih didominasi
oleh satu jenis tumbuhan utama (Hutan homogen). Hutan musim tersebar di India,
Myanmar, Indo Cina, Indonesia, Malaysia, Australia Utara, Malagasi, Afrika,
Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Beberapa jenis tumbuhan khas yang banyak
dijumpai antara lain Pakis, Agathis, Palm, Bambu, dan belukar.
-
Hutan
Berdaun Jarum (Hutan Konifer) à terdapat di daerah-daerah lintang tinggi
mendekati kawasan lingkaran kutub, seperti wilayah Canada bagian utara, Eropa
Utara, Asia Utara terutama sekitar Siberia, serta wilayah-wilayah pegunungan
tinggi kawasan tropis. Jenis tumbuhan yang banyak dijumpai di wilayah konifer
antara lain Pinus Mercussi, Cemara, Larix, dan pohon Sequoia (Red Wood) yang
merupakan jenis pohon terbesar di dunia. Pohon ini terdapat di California.
-
Hutan
Berkayu Keras à terdapat
di kawasan iklim mediteran, misalnya wilayah-wilayah pantai barat sekitar
lintang 30o – 40o. Karakter tumbuhan yang terdapat di wilayah ini adalah bahwa
biasanya batang pohonnya tidak terlalu tinggi, tetapi kayunya sangat keras,
seperti pohon Zaitun dan Oak.
2) Savana
Biokor
Savana ditandai jenis tumbuhan yang relatif tahan terhadap tingkat kelembaban
dan kadar curah hujan relatif rendah. Savana banyak dijumpai di sebagian
wilayah Nigeria, Tanzania, India, Australia, Costa Rica, Brasilia serta sekitar
Bali dan sebagian Nusa Tenggara Barat. Formasi vegetasi savana biasanya terdiri
atas padang rumput yang diselingi pohon-pohon tinggi maupun perdu.
3) Padang Rumput
Padang rumput merupakan biochore yang lebih kering dibandingkan dengan
savana. Wilayahnya terdiri atas hamparan padang rumput yang luas dan
kadang-kadang diselingi sedikit tanaman perdu. Berdasarkan lokasinya, biokor
padang rumput dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut ini.
a) Prairi, yaitu padang rumput tinggi yang sangat luas, tersebar di
daerah zone lintang sedang dengan perbandingan tebal curah hujan relatif
seimbang dengan tingkat penguapan. Prairi tersebar di Argentina, sebagian Amerika Serikat, Australia,
dan Hungaria.
b) Stepa hampir sama dengan
prairi hanya jenis rumputnya lebih pendek dan terdapat sedikit semak belukar.
Steppa merupakan kawasan peralihan antara wilayah iklim basah dan iklim kering.
Contoh kawasan stepa terdapat di Rusia yang membentang dari Eropa Timur sampai
Asia Timur. Sedangkan di Argentina dan Amerika Selatan dikenal dengan pampa.
c) Tundra, yaitu padang rumput
yang terletak di wilayah-wilayah lintang tinggi (perbatasan dengan kutub).
Jenis tanaman yang banyak kita jumpai di wilayah tundra adalah rumput-rumput
kerdil yang mampu bertahan terhadap suhu udara dingin.
4) Gurun
kawasan iklim kering yang ditandai rata-rata curah hujan tahunan jauh
lebih kecil dibandingkan tingkat penguapan massa air ke atmosfer, sehingga
sangat jarang ditemui badan-badan air permukaan (sungai, danau, dan mata air)
yang sifatnya permanen, kecuali di beberapa daerah cekungan oasis.
b) Biosiklus air tawar
Biosiklus air tawar terdiri atas lingkungan
sungai, danau, kolam, dan rawa atau paya-paya. Contoh jenis tumbuhan yang
menjadi komponen ekosistem air tawar antara lain selada air, bunga teratai, dan
eceng gondok. Selain itu juga hidup beberapa jenis lumut dan ganggang.
c) Biosiklus air asin
Sebagian besar biosiklus air asin terbentang
mulai dari zone pantai sampai wilayah perairan laut yang masih tertembus sinar
matahari (zona fotik). Hal ini sangat berkaitan dengan proses fotosintesis
tumbuhan yang membutuhkan sinar matahari. Beberapa jenis tumbuhan yang hidup di
lingkungan perairan laut antara lain alga biru, alga merah, dan rumput laut,
sedangkan yang hidup di sekitar pantai antara lain kelapa, pandan pantai, hutan
bakau (mangrove), nipah, rumbia, dan beberapa jenis rerumputan khas pantai.
2. Persebaran fauna
Pola persebaran fauna agak berbeda
dengan flora. Pola persebaran flora bersifat pasif artinya sangat terikat oleh
habitat atau lingkungan hidupnya. Sedangkan persebaran fauna bersifat aktif,
artinya bila habitat yang didiaminya dirasakan kurang cocok atau kurang
menguntungkan bagi kelangsungan hidupnya, maka sering kali binatang mengadakan
migrasi ke wilayah lain. Karena itu, pola persebaran binatang tidak setegas
lingkungan hidup tumbuhan. Menurut
Alfred Russel Wallace, secara umum wilayah persebaran fauna di muka bumi dapat
dikelompokkan ke dalam 6 region, yaitu Palaearctic, Nearctic, Neotropical,
Ethiopian, Oriental, Australian.
a. Region Palearctic
Region Palearctic meliputi wilayah-wilayah di benua Eropa, Uni Sovyet,
pantai Pasifik Barat bagian utara termasuk Jepang, Laut Mediteran, dan Afrika
bagian paling utara. Beberapa jenis binatang dari region iini antara lain
sejenis tikus, kelinci, berbagai jenis spesies anjing, kelalawar.
Binatang-binatang yang berasal dari region ini telah menyebar ke
kawasan-kawasan lainnya, sedangkan beberapa jenis binatang yang masih bertahan
di lingkungan aslinya antara lain Beruang Panda di Cina, Unta di Afrika utara,
binatang-binatang kutub utara seperti rusa dan beruang kutub.
b. Region Nearctic
Region Nearctic meliputi
wilayah-wilayah Amerika Utara dan Greenland sampai bagian tengah Mexico. Fauna
khas kawasan ini antara lain tikus berkantung yang hidup di sekitar wilayah
gurun Pasifik Timur, beberapa jenis kura-kura, ular berbisa, dan
kalkun liar. Selain itu, beberapa jenis binatang palearktik lainnya
seperti anjing, kelalawar, bajing, dan kelinci.
c. Region Neotropik
Region Neotropik meliputi
sebagian wilayah Mexico bagian selatan, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan
kepulauan-kepulauan di Hindia Barat. Sifat binatang neotropik sangat
bervariasi. Ada yang hanya terdapat di wilayah tertentu seperti ikan Piranha
dan Belut Listrik yang hanya dapat ditemui di sekitar Sungai Amazon, Llama
yaitu sejenis unta khas negeri Bolivia, dan tapir. Beberapa spesies lain yang
hidup di kawasan ini seperti beberapa jenis kera, reptilia, dan binatang
vertebrata.
d. Region Ethiopian
Region Ethiopia meliputi
wilayah-wilayah Benua Afrika sebelah selatan Pegunungan Atlas, kawasan Gurun
Sahara, dan ujung selatan Saudi Arabia. Beberapa jenis mamalia khas region
Ethiopia seperti gajah Afrika, badak bercula dua, kuda nil, gorilla,
chimpanzee, berbagai mamalia yang hidup di wilayah padang rumput seperti zebra,
jerapah, singa, dan jenis-jenis harimau. Beberapa fauna palearktik lainnya
seperti kelinci, tikus, anjing, bajing, dan kijang masih banyak dijumpai di
wilayah ini.
e. Region Oriental
Region Oriental meliputi wilayah India, Indochina, Malaysia, dan
Indonesia bagian barat. Jenis binatang khas tipe oriental antara lain beruang,
banteng, badak bercula satu, orang utan, babon, dan sebagainya. Selain itu
terdapat berbagai jenis ikan dan reptil.
f. Region Australian
Region Australian meliputi wilayah Pulau Papua, Benua Australia, dan
Pulau Tasmania. Kawasan ini ditandai tipe fauna khas seperti binatang
berkantung (Kanguru), Platipus, wallaby, dan kuskus. Beberapa jenis burung khas
region Australia antara lain Cendrawasih, Kasuari, Emu, dan Kakatua. Jenis
reptil yang banyak dijumpai di sini adalah ular phiton, ular harimau penyengat,
buaya, kadal dan lain-lain. Sedangkan kawasan Selandia Baru memiliki tipe
binatang tersendiri walaupun letaknya berdekatan dengan Australia. Sebagai
contoh binatang Kiwi merupakan jenis fauna yang hanya terdapat di pulau ini.
Ada pula Sphenodon yaitu sejenis amphibia purba yang masih bertahan hidup
sampai kini.
Komentar
Posting Komentar