Langsung ke konten utama

Cyber Cheating and Cyber Flirting


Dengan kemudahan teknologi zaman sekarang, sangatlah mudah untuk tetap berhubungan dengan orang lain atau membangun koneksi baru dengan orang asing. Media sosial adalah salah satu yang termudah yang bisa kita lakukan untuk berhubungan dengan orang lain. Banyak sekali pengguna sosial media, dari anak-anak sampai lansia. Yang akan kita bahas disini adalah pengguna sosial media yang sudah berpasangan khususnya sudah menikah dan hubungannya dengan beberapa masalah seperti cyber cheating, cyber flirting, yang menggunakan fake identity.


Cheating adalah ketika Anda secara verbal, emosional atau fisik intim dengan orang lain selain pasangan atau pasangan Anda," kata Rosenberg, penulias buku "The Human Magnet Syndrome: Why We Love People Who Hurt Us"
Cyber cheating : dapat kita maksudkan seperti selingkuh dalam internet. Cyber cheating mungkin memang tidak melakukan kontak fisik secara langsung tapi memiliki tingkat konsekuensi yang hampir sama dengan real life cheating. Kenapa? Karena dalam cyber cheating juga melibatkan urusan emosional yang menurut para ahli lebih berbahaya dibanding real life cheating karena ikatan yang dihasilkan bisa sangat kuat.

Para pelakunya mungkin pada awalnya merasa bahwa tidak masalah berkenalan dan mengobrol dengan orang asing di internet, toh mereka tidak berhubungan fisik. Inilah yang menjadi masalah karena hubungan dikatakan memiliki kualitas yang baik ketika diawali dengan komunikasi yang baik. Karena tidak betemu secara langsung biasanya diarasakan lebih nyaman dalam berkomunikasi.

Meskipun tidak ada interaksi fisik yang terjadi, semua elemen emosional yang terlibat dalam kecurangan fisik hadir: Pengkhianatan, Ketidakpercayaan, Sikap tidak hormat, Kebohongan, dan kalau sudah terlalu intens bisa sampai ke tahap sexting or maybe send some sexual photos.

Cyber Flirting : Flirting menambah bumbu hidup dan mendukung sikap positif terhadap orang lain. mungkin melibatkan pujian, tetapi itu adalah pujian yang halus. Flirting menciptakan suasana yang santai, tenang, dan menyenangkan. Ini melibatkan rasa ingin tahu, humor, imajinasi, dan empati. Flirting itu halus: biasanya bukan aktivitas seksual eksplisit, melainkan pendahuluan yang menyenangkan dan lembut.
Selama menggoda, jiwa masing-masing pasangan diaduk, sehingga memungkinkan dua jiwa untuk saling menanggapi. Contohnya dengan meninggalkan komentar di foto lawan jenis seperti, “you look cute, you are beautiful in that dress. Or you look cool with new hair” yang kemudian ditanggapi dengan berterima kasih atau memuji balik, dan mungkin bisa beralih ke private chat.

Dalam forum chat online “Married and Flirting” orang disarankan untuk memperlakukan flirting sebagai kesenangan murni, sebagai cara yang baik untuk melatih keterampilan sosial dan membuat diri Anda dan target Anda merasa baik. Situs ini, yang mottonya adalah "Married Not Dead”.

Bahaya atau tidaknya cyber flirting ini sebenarnya tergantung masing-masing individu menanggapinya. Apakah hanya hiburan semata, atau memang ingin murni memuji orang lain. Cyber flirting juga bisa meningkatkan rasa percaya diri bagi si penerima komentar.  Sama seperti cyeber cheating, bisa berbahaya apabila sudah melibatkan hal-hal bebau sexual.


Bagaimana kaitannya dengan fake identity? Pelaku cyber cheating or cyber flirting biasanya menggunakan identitas palsu. Kenapa? Salah satu faktor utama yang pasti mengurangi resiko untuk ketauan pasangannya untuk kasus cyber cheating. Identitas palsu juga biasanya digunakan ketika kita tidakpercaya diri dengan diri sendiri dan ingin merasa diterima orang lain. Dimulai dari sini, bisa membuka jalan komunikasi yang lebih dalam lagi.


sumber : https://theurbandater.com/relationships/what-is-considered-cyber-cheating-anyway.php/#
http://www.chicagotribune.com/lifestyles/sc-fam-0120-cyber-cheating-20150114-story.html
https://www.psychologytoday.com/intl/blog/in-the-name-love/200805/the-risks-online-flirting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persebaran Flora dan Fauna di Dunia

Semua organisme mempunyai habitatnya masing-masing, termasuk juga tumbuhan (flora) dan binatang (fauna).   Suatu habitat dapat dianggap sebagai kawasan alam yang di dalamnya mencakup unsur-unsur hayati (biotik) dan unsur-unsur non hayati (abiotik). Dalam komunitas biotik, suatu organisme tidak dapat hidup sendiri, tetapi berdampingan bersama organime lain, baik sejenis atau dengan yang tidak sejenis. Suatu unit wilayah yang menunjukkan keseragaman kondisi habitat, tempat suatu organisme hidup disebut biotop. Biotop dicirikan oleh persamaan faktor-faktor regional, seperti medium, iklim, dan tanah. Faktor-faktor tersebut menunjang perkembangan tumbuhan yang hidup pada suatu biotop. Beberapa biotop yang memiliki persamaan dikelompokkan menjadi biokor ( biochores ). Misalnya, biotop gurun pasir dan biotop gurun batu termasuk biokor gurun. 1. Persebaran Flora Berbagai jenis tumbuhan tersebut tersebar di tiga biosiklus atau lingkungan di muka bumi, yaitu biosiklus darat, biosiklu

Tata Cara Pernikahan Adat Yogyakarta

Pernikahan atau sering pula disebut dengan perkawinan merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah kehidupan setiap orang. Masyarakat Jawa memiliki sebuah adat atau cara tersendiri dalam melaksanakan upacara sakral tersebut, Upacara Pernikahan Adat Yogyakarta dimulai dari tahap perkenalan sampai terjadinya pernikahan atau akad Nikah. Biasanya dilanjutkan dengan Upacara Adat Panggih (optional) Tahapan-tahapan Upacara Pernikahan Adat Yogyakarta tersebut memiliki simbol – simbol dalam setiap session nya, atau biasa kita sebut sebagai makna yang terkandung dalam tiap tahapan Upacara Pernikahan Adat Yogyakarta. Adapun tahapan – tahapan dalam Upacara Pernikahan Adat Yogyakarta adalah sebagai berikut: ·     Pra-nikah 1.    Nontoni Proses nontoni ini dilakukan oleh pihak keluarga pria. Tujuan dari nontoni adalah untuk mengetahui status gadis yang akan dinikahkan dengan anaknya, apakah masih legan  (sendiri) atau telah memiliki pilihan sendiri. Hal ini dilakukan untuk

All about Internet Addiction

sumber : google images Menurut Santosa (2015), adiksi adalah perilaku ketergantungan terhadap konsumsi atau suatu hal yang pada akhirnya perilaku mengganggu fungsi kontrol keseharian seseorang. Menurut prespektif psikologi, addiction (kecanduan) didefinisikan sebagai keadaan individu yang merasa terdorong untuk menggunakan atau melakukan sesuatu agar mendapatkan atau memperoleh efek menyenangkan dari yang dihasilkannya oleh sesuatu yang dilakukan atau digunakan tersebut. H. M. Orzack mendefinisikan Internet Addiction Disorder sebagai kelainan yang muncul pada orang yang merasa bahwa dunia maya ( virtual reality ) pada layar komputernya lebih menarik daripada dunia kenyataan hidupnya sehari-hari. Internet Addiction diartikan Kimberly S. Young sebagai sebuah sindrom yang ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online . Orang-orang yang menunjukkan sindrom ini akan merasa cemas, depr