Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat
saat ini memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia. Hubungan antar manusia di
belahan bumi menjadi terasa dekat, dengan
kemajuan teknologi khususnya di bidang informatika dan komunikasi
membantu manusia dapat berkomunikasi dengan mudah walaupun berada di tempat
yang saling berjauhan. Manusia memanfaatkan teknologi yang canggih untuk dapat
saling berinteraksi dengan mudah dan cepat.
Menurut Mc
Kenna dan Bargh, Young (dalam Michaelyani : 2010) menyatakan: Internet dapat
menjadi suatu teknologi sosial yang besar untuk membantu orang untuk
berhubungan dengan orang lain dan untuk memperluas cakrawala sosial mereka.
Pada saat yang sama, Internet bisa menjadi suatu teknologi sosial mengisolasi
jika orang menggunakannya untuk menghindari kontak dengan orang-orang di
sekitar mereka dan melarikan diri dari dunia nyata.
Komunikasi Interpersonal menurut Tan (dalam Alo
Liliweri 1997: 66) “komunikasi antarpribadi adalah komunikasi tatap muka antara
dua orang”. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi interpersonal
berkembang dengan memanfaatkan internet sebagai medianya. Komunikasi
interpersonal bermedia internet sangat disenangi oleh sebagian besar masyarkat
saat ini.
Salah satu topic yang dapat diangkat dari komunikasi
interpersonal adalah “Mencari jodoh di internet”. Menarik sekali saat
membicarakan topic ini. Ini adalah salah satu contoh kisahnya :
Dikutip dari Kompas.com, Gusdiharto Pratomo (42) yang bertemu istrinya yang sekarang Nurfadhillah (35) yang merupakan warga negara Singapura pada pertengahan tahun 2002 melalui aplikasi ICQ sejenis aplikasi mirip Tinder . Mula-mula Nurfadhillah banyak bertanya tentang cara bermain ICQ, lalu perbincangan mereka berkembang ke ranah film, musik, dan buku. The Lord of The Rings adalah salah satu topik andalan Dodi dan Nurfadhilla di masa-masa awal berkenalan. Fakta ini sedikit banyak memicu kekaguman Dodi. "Saya merasa dia beda dari perempuan pada umumnya," ujarnya.
Pertemuan pertama di Negeri Singa Lebih kurang setahun berkomunikasi secara virtual, Dodi merasa sudah mengenal Nurfadhillah secara mendalam.
Ia kemudian memantapkan tekad mengunjungi Nurfadhillah ke Singapura pada 2003. Kala itu, Dodi ingat betul tiket pesawat ke sana masih mahal. Ia harus menabung sembari mencari waktu cuti yang pas agar tak mengganggu kerjaan.Dodi tak memberi tahu Nurfadhilla tentang rencana kedatangannya karena sengaja ingin memberi kejutan.
"Kami akhirnya bertemu setelah Nurfadhilla selesai bekerja. Saya tak merasa canggung sama sekali karena tak ada perbedaan antara komunikasi kami di dunia maya dan nyata," kata Dodi. Tanpa perlu banyak kata dan pengakuan, malam itu keduanya sama-sama tahu bahwa mereka sudah pacaran.
Pernikahan lintas budaya Pertemuan pertama memberi kesan mendalam bagi Dodi dan Nurfadhillah. Mereka makin serius berkomitmen dan makin sering mengunjungi satu sama lain. Mereka bertemu kira-kira tiga bulan sekali. Kadang Dodi yang ke Singapura, tak jarang pula Nurfadhillah yang ke Jakarta.
"Satu tahun pacaran, tahun 2004 saya ke Singapura untuk melamar Nurfadhillah. Kami tunangan pada bulan November, lantas menikah pada Desember 2005," Dodi bercerita. Sebelum menikah, Dodi mengurus kepindahannya ke Singapura. Kebetulan perusahaan tempat ia bekerja saat itu punya cabang di negeri tetangga. Namun apa daya, setelah menikah, kantor cabang di Singapura harus tutup. "Akhirnya sampai sekarang saya dan istri masih menjalani hubungan jarak jauh," Dodi berucap lirih. Meski demikian, Dodi tak menutup kemungkinan untuk menjajaki pekerjaan di Singapura di masa mendatang.
Terlepas dari jauhnya jarak yang membentang antara Jakarta dan Singapura, Dodi masih bersyukur. Ia merasa merasa tetap dekat dengan sang istri berkat perkembangan teknologi yang semakin canggih.
Kebahagiaan pernikahan mereka pun semakin lengkap dengan kehadiran anak lelaki bernama Ammar Ilhan yang sekarang berusia 6 tahun. Ammar tinggal bersama Nurfadhillah di Singapura.
"Cita-cita kami tetap mau tinggal bersama, semoga dalam waktu dekat," Dodi menutup pembicaraan. Mari kita amini bersama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
"Kisah Dodi Bertemu Jodoh di Internet, Berawal dari Pesan ICQ dari
Singapura", https://tekno.kompas.com/read/2017/02/14/13140037/kisah.dodi.bertemu.jodoh.di.internet.berawal.dari.pesan.icq.dari.singapura.
Komentar
Posting Komentar